Mengeksplorasi Kalimat

Artikel ini ditulis untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu : Erni Bajau

Jurusan : D3 Asuransi

Anggota :

Anisa 202494403017

Dwi Rahmadani 202494403003

STIMRA

A. PENGERTIAN KALIMAT 

Dalam buku “Lingusitik Umum” karya Ribut Wahyu Eriyanti, dkk, dijelaskan bahwa kalimat adalah unsur terbesar dalam sintaksis yang terdiri dari kumpulan kata, frasa, dan klausa. Sedangkan Menurut KBBI Kalimat adalah kesatuan ujar yang mengungkapkan suatu konsep pikiran, perasaan, perkataan, satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri yang mempunyai pola intonasi final, dan secara aktual ataupun potensial terdiri atas klausa.

Kalimat menurut Moeliono (1998: 311) adalah satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan.

 B. JENIS-JENIS KALIMAT

Kalimat merupakan suatu susunan kata kata yang memiliki pengertian dan maksud tertentu. Dalam bahasa Indonesia “kalimat” memiliki beberapa jenis jenis yang berbeda.

Jenis – Jenis kalimat sebagai berikut :

1. Jenis-Jenis Kalimat menurut Fungsinya :

a. Kalimat Perintah

Kalimat ini biasanya di gunakan untuk menyuruh atau melarang berbuat sesuatu.

Contohnya : Tolong selesaikan tugas membuat makalah itu lebih dahulu!

b. Kalimat Seruan

Kalimat ini digunakan untuk menyampaikan dan mengungkapkan yang sifatnya itu mendadak.

Contohnya : Aduh, ternyata dia tak menepati janji.

c. Kalimat Pernyataan

Kalimat ini biasanya digunakan untuk menyatakan informasi atau berita.

Contohnya : Menteri tenaga kerja mengadakan kunjungan ke beberapa pabrik di Surabaya.

d. Kalimat Pertanyaan

Untuk mendapatkan informasi atau reaksi dari lawan yang diajak berkomunikasi.

Contohnya : Kenapa mobil ini tak menggunakan pengaman yang lengkap?

2. Jenis-Jenis Kalimat menurut Klausanya :

a. Kalimat Tunggal Kalimat yang terdiri dari satu klausa atau satu inti kalimat. Kalimat tunggal hanya memiliki satu subjek, satu predikat, dan bisa di lengkapi dengan objek, keterangan, atau pelengkap. Berdasarkan jenis kata atau frasa pengisi predikatnya, kalimat tunggal terdiri dari empat macam, yaitu kalimat nominal, numeral, adjektiva, dan verbal.

Berikut contoh kalimatnya:

• Kalimat nominal : Kami mahasiswa Universitas Indonesia.

• Kalimat numeral : Rumah paman ada dua.

• Kalimat adjektiva (kata sifat) : Jawaban Andi sangat tepat.

• Kalimat verbal : Kambing itu sedang merumput.

b. Kalimat Majemuk Kalimat majemuk adalah kalimat yang berisi gabungan antara dua atau lebih kalimat tunggal. Kalimat majemuk terdiri dari sekurang-kurangnya subjek dan dua predikat. Sementara itu, kalimat majemuk dibagi menjadi dua jenis, yaitu :

• Kalimat majemuk setara atau koordinatif adalah gabungan dua pokok pikiran atau lebih yang kedudukannya setara. Kalimat tunggal pada kalimat majemuk setara ini dapat berdiri sendiri. Dua kalimat tunggal tersebut dihubungkan dengan konjungtor yang menunjukkan ada beberapa jenis hubungan.

Contoh konjungtor yang digunakan dalam jenis kalimat ini, yaitu dan, serta, baik, maupun, tetapi, sedangkan, dan lainnya.

Contoh kalimat majemuk setara : Ani gemar bernyanyi, sedangkan Andi gemar menari.

• Kalimat Majemuk Bertingkat

Kalimat majemuk bertingkat atau kompleks adalah kalimat tunggal di mana induk kalimatnya diperluas untuk menjadi kalimat baru yang disebut anak kalimat.

Contoh konjungtor yang digunakan dalam jenis kalimat ini adalah sejak, sedari, sewaktu, seandainya, meskipun, agar, supaya, seperti, karena, dan masih banyak lagi.

Contoh kalimat majemuk bertingkat : Semangat belajarnya tetap tinggi meskipun usianya sudah lanjut.

3. Jenis-Jenis Kalimat menurut Kelengkapan Unsurnya :

a. Kalimat Sempurna

Kalimat sempurna adalah kalimat yang terdiri dari sebuah klausa bebas. Sehingga, kalimat sempurna bisa disebut dengan kalimat tunggal atau kalimat majemuk, tergantung jumlah klausanya.

Contohnya : Seandainya saya memiliki uang, saya akan membeli mobil itu.

b. Kalimat Tak Sempurna

Kalimat tak sempurna adalah kalimat yang subjek dan predikatnya tak lengkap. Dengan kata lain, subjek dan predikatnya tak ada sama sekali. Kalimat ini bisa berupa kalimat pertanyaan atau seruan.

Contohnya : Apa maksudmu?

4. Jenis-Jenis Kalimat menurut Susunan Subjek dan Predikatnya :

a. Kalimat Versi

Kalimat yang memiliki pola subjek + predikat. Kalimat ini dapat dikatakan sama dengan kalimat tunggal karena hanya memiliki satu klausa.

Contohnya : Dokter menangani pasien dengan baik.

b. Kalimat Inversi

Kalimat dengan predikat yang mendahului subjek, sehingga polanya menjadi predikat + subjek. Kalimat ini bertujuan untuk memberikan penekanan makna yang ingin disampaikan.

Contohnya : Matikan televisi itu!

5. Jenis-Jenis Kalimat menurut Sifat Hubungan Aktor-Aksi :

a. Kalimat Aktif

Kalimat yang subjeknya sebagai aktor atau pelaku. Bentuk predikat dari kalimat aktif umumnya menggunakan awalan me- dan ber-

Contohnya : Anto mengambil makanan.

b. Kalimat Pasif

Kalimat yang subjeknya berperan sebagai penerima tindakan atau objek. Ciri dari kalimat pasif adalah predikatnya menggunakan awalan di-, ter-, dan ke-…-an.

Contohnya : Adik terbangun di kamarnya.

c. Kalimat Medial

Kalimat yang subjeknya dapat berperan sebagai pelaku dan/atau objek.

Contohnya : Mereka menyusahkan diri sendiri.

d. Kalimat Resiprokal

Kalimat yang subjek dan objeknya melakukan sebuah tindakan yang berbalas-balas.

Contohnya : Pembeli ramai tawar-menawar dengan pedagang

C. KATEGORI DAN FUNGSI KALIMAT

Kategori kalimat terkait dengan unsur pembentuknya, seperti subjek, predikat, objek, keterangan, dan pelengkap.

Fungsi kalimat berkaitan dengan perannya dalam sebuah wacana, seperti sebagai kalimat utama atau kalimat pengembang.

Berikut beberapa Kategori Kalimat :

a. Berdasarkan Jumlah Klausa :

• Kalimat Tunggal : Memiliki satu klausa bebas.

Contoh : “Siswa itu sedang belajar.”

• Kalimat Majemuk : Memiliki dua atau lebih klausa bebas.

Contoh : “Karena hujan turun, mereka tidak bisa pergi bermain.”

b. Berdasarkan Kelengkapan Unsur :

• Kalimat Lengkap (Mayor) : Memiliki struktur lengkap, seperti S-P, S-P-O, atau S-P-O-K.

Contoh : “Siswa kelas X sedang memasak bersama untuk kepanitiaan.”

• Kalimat Tidak Lengkap (Minor) : Unsur penyusunnya tidak lengkap, sering digunakan dalam percakapan.

Contoh : “Baik”

c. Berdasarkan Fungsi Subjek :

• Kalimat Aktif : Subjek melakukan perbuatan.

Contoh : “Anak-anak bermain di taman.”

• Kalimat Pasif : Subjek dikenai perbuatan.

Contoh : “Taman tersebut sedang dibersihkan oleh petugas.”

d. Berdasarkan Jenis Predikat :

• Kalimat Berpredikat Verbal : Predikatnya berupa kata kerja.

Contoh : “Mereka makan siang bersama.”

• Kalimat Berpredikat Non-Verbal : Predikatnya berupa kata benda, kata sifat, atau kata keterangan.

Contoh : “Dia seorang dokter.”

Berikut beberapa Fungsi Kalimat :

a. Kalimat Utama :

Menyampaikan topik, ide, atau gagasan pokok dalam sebuah paragraf.

Contoh : “Pendidikan sangat penting bagi kemajuan suatu bangsa.”

b. Kalimat Pengembang :

Memberikan penjelasan, rincian, atau contoh untuk mendukung kalimat utama.

Contoh : “Pendidikan yang berkualitas dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia.”

c. Kalimat Hubungan :

Menghubungkan kalimat-kalimat dalam sebuah paragraf atau wacana.

Contoh : “Namun, tidak semua orang memiliki kesempatan untuk mendapatkan pendidikan yang layak.”

D. PEMBAGIAN KALIMAT

Kalimat dalam bahasa Indonesia dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa kriteria, seperti jumlah klausa, fungsi, dan isi. Secara umum, jenis kalimat dapat dibagi menjadi kalimat tunggal dan kalimat majemuk. Kalimat tunggal hanya memiliki satu pola kalimat (subjek dan predikat), sedangkan kalimat majemuk memiliki dua pola kalimat atau lebih. Selain itu, berdasarkan fungsinya, ada kalimat berita (deklaratif), kalimat tanya (interogatif), kalimat perintah (imperatif), dan kalimat seruan.

1. Berdasarkan Jumlah Klausa :

• Kalimat Tunggal :

Kalimat yang hanya memiliki satu klausa, yaitu satu subjek dan satu predikat.

Contoh : “Anak itu bermain.”

• Kalimat Majemuk :

Kalimat yang terdiri dari dua klausa atau lebih.

1. Kalimat Majemuk Setara : Klausa-klausa dalam kalimat ini setara dan dapat berdiri sendiri.

Contoh : “Aku pergi ke pasar dan membeli buah.”

2. Kalimat Majemuk Bertingkat :

Salah satu klausa berfungsi sebagai induk kalimat dan klausa lain sebagai anak kalimat yang terkait dengan induk kalimat melalui konjungsi.

Contoh : “Karena hujan turun, pertandingan dibatalkan.”

3. Kalimat Majemuk Campuran :

Gabungan dari kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat.

Contoh : “Aku pergi ke pasar, tetapi karena hujan, aku tidak membeli buah.”

4. Kalimat Majemuk Rapatan : Dua atau lebih kalimat tunggal digabungkan menjadi satu kalimat dengan menghilangkan kata yang sama.

Contoh : “Mereka belajar dan bermain di taman.

2. Berdasarkan Fungsi :

• Kalimat Berita (Deklaratif) :

Kalimat yang menyatakan suatu berita atau informasi.

Contoh : “Hari ini cuaca cerah.”

• Kalimat Tanya (Interogatif) :

Kalimat yang digunakan untuk mengajukan pertanyaan.

Contoh : “Apakah kamu sudah makan?”

• Kalimat Perintah (Imperatif):

Kalimat yang digunakan untuk memberikan perintah, instruksi, atau larangan.

Contoh : “Tolong tutup pintu!”

• Kalimat Seruan (Interjektif):

Kalimat yang digunakan untuk mengungkapkan perasaan yang kuat atau mendadak.

Contoh : “Wah, sungguh indah pemandangan ini!”

3. Berdasarkan Isi :

• Kalimat Aktif : Subjek melakukan tindakan.

Contoh : “Budi membaca buku.”

• Kalimat Pasif : Subjek dikenai tindakan.

Contoh : “Buku dibaca Budi.”

4. Berdasarkan Predikat :

• Kalimat Verbal : Predikat berupa kata kerja.

Contoh : “Mereka bermain.”

• Kalimat Nominal : Predikat berupa kata benda.

Contoh : “Dia seorang dokter.”

• Kalimat Adjektival : Predikat berupa kata sifat.

Contoh : “Rumah itu bagus.”

• Kalimat Numeral : Predikat berupa angka atau bilangan.

Contoh : “Ada lima orang di sini.”

• Kalimat Preposisional : Predikat berupa preposisi.

Contoh : “Dia di dalam kamar.”

5. Kalimat Langsung dan Tidak Langsung :

• Kalimat Langsung :

Kalimat yang menyampaikan ucapan secara langsung tanpa perantara.

Contoh : “Dia berkata, ‘Aku akan pergi sekarang.’”

• Kalimat Tidak Langsung :

Kalimat yang menceritakan kembali ucapan orang lain.

Contoh : “Dia mengatakan bahwa ia akan pergi sekarang.”

6. Kalimat Inversi :

Kalimat yang urutan fungsi subjek, predikat, dan objek terbalik.

Contoh : “Ada tamu di sini.”

E. POLA KALIMAT

Kalimat merupakan sebuah rangkaian kata yang disusun menggunakan pola tertentu. Menyusun pola kalimat dalam bahasa Indonesia adalah hal yang wajib di ketahui terutama dalam membuat tulisan.

Pola dasar dalam kalimat bahasa Indonesia terdiri dari sebuah subjek dan predikat. Jika tidak ada kedua unsur tersebut, makan tidak bisa disebut dengan kalimat.

Pola kalimat adalah sebuah pola untuk menyusun sebuah kalimat menggunakan unsur Subjek, Predikat, Objek, dan Keterangan (S-P-O-K). Selain itu dalam sebuah kalimat juga bisa ditambahkan unsur lainnya seperti kata pelengkap.

Ada beberapa contoh dari Pola Kalimat, Yaitu :

1. Kalimat SP (Subjek dan Predikat)

Kalimat SP ini mempunyai unsur kalimat subjek dan predikat. Kalimat SP merupakan sebagai pola dasar kalimat dalam bahasa Indonesia. Predikat kalimat ini berupa kata sifat, kata kerja, atau kata bilangan.

Contoh penggunaan kalimat SP :

• Dia – cerdas. (S-P Kata Sifat)

• Mereka – sedang belajar. (S-P Kata Kerja)

• Temannya – seorang selebgram. (S-P Kata Benda)

• Peserta audisi Indonesian Idol – berjumlah sepuluh ribu orang. (S-P Kata Bilangan)

2. Kalimat SPO (Subjek, Predikat, dan Objek)

Kalimat SPO memiliki unsur kalimat subjek, predikat, dan objek. Objek di sini bertindak sebagai sesuatu yang berhubungan dengan subjek melalui sebuah predikat.

Contoh penggunaan kalimat SPO :

• Mereka – sedang belajar – bahasa Jepang. (S-P-O)

• Rani – sedang ujian – bahasa Inggris. (S-P-O)

• Sepupuku – mengendarai – sepeda. (S-P-O)

3. Kalimat SPK (Subjek, Predikat, dan Keterangan)

Kalimat SPK mempunyai unsur kalimat subjek, predikat, dan keterangan. Keterangan ini bisa berupa keterangan waktu dan tempat.

Contoh penggunaan kalimat SPK :

• Doni – berolahraga – di pagi hari. (S-P-K Waktu)

• Tetanggaku – pulang kampung – ke Bandung. (S-P-K Tempat)

• Dia – bermain – di Lapangan – saat sore. (S-P-K Waktu)

4. Kalimat SP Pel (Subjek, Predikat, dan Pelengkap)

Kalimat SP-Pel mempunyai unsur kalimat subjek, predikat, dan pelengkap. Kata pelengkap ini bentuknya seperti objek, tetapi dia hanya bersifat melengkap objek sebagai tambahan informasi dari sebuah kalimat.

Contoh penggunaan kalimat SP-Pel :

• Saya – memberikan – kado ulang tahun. (S-P-Pel)

• Pamanku – menanam – padi. (S-P-Pel)

• Mereka – sedang makan – malam. (S-P-Pel)

5. Kalimat SPOK (Subjek, Predikat, Objek, dan Keterangan)

Pola kalimat SPOK mempunyai unsur kalimat subjek, predikat, objek, dan keterangan waktu ataupun keterangan tempat.

Berikut contoh pola kalimat SPOK :

• Galih – menyetir – mobil – di malam hari. (S-P-O-K Waktu)

• Galuh – bermain – sepeda – di Kompleknya. (S-P-O-K Tempat)

• Dewi – merapikan – pakaian – di Lemari – kemarin. (S-P-O-K Tempat-K Waktu)

6. Kalimat SPO Pel ( Subjek, Predikat, Objek, dan Pelengkap)

Kalimat SPO-Pel memiliki unsur kalimat subjek, predikat, objek, dan pelengkap.

Contoh penggunaan kalimat SPO-Pel :

• Bapak Guru – mengirimkan – dia – surat. (S-P-O-Pel)

7. Kalimat SP Pel K ( Subjek, Predikat, Pelengkap, dan Keterangan)

Kalimat SP-Pel-K mempunyai unsur kalimat subjek, predikat, pelengkap, dan keterangan waktu atau keterangan tempat.

Contoh kalimat SP-Pel-K :

• Arina – bermain – gitar – di Kelas. (S-P-Pel-K Tempat)

8. Kalimat SPO Pel K (Subjek, Predikat, Objek, Pelengkap, dan Keterangan)

Kalimat SPO-Pel-K memiliki unsur subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan tempat ataupun waktu.

Contoh kalimat SPO-Pel-K :

• Saya – memberikan – dia – kado – saat ulang tahunnya – di Rumahnya. (S-P-O-Pel-K Waktu-K Tempat)

F. PENYUSUNAN KALIMAT EFEKTIF

Penyusunan kalimat efektif dalam Bahasa Indonesia melibatkan pemilihan kata yang tepat, struktur kalimat yang jelas, dan pemahaman kaidah bahasa. Kalimat efektif harus memiliki subjek dan predikat, mengikuti aturan ejaan, dan menghindari kata-kata yang bertele-tele atau ambigu. Selain itu, penekanan pada ide pokok dan penggunaan variasi struktur kalimat juga penting.

Berikut adalah langkah-langkah untuk menyusun kalimat efektif:

1. Pemilihan kata yang tepat (diksi):

• Pilih kata yang sesuai dengan konteks dan maksud yang ingin disampaikan.

• Hindari kata-kata yang bertele-tele atau tidak perlu

• Gunakan kosakata baku sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

2. Struktur kalimat yang jelas:

• Kalimat harus memiliki subjek dan predikat yang jelas.

• Susun kalimat dengan urutan yang logis dan mudah dipahami.

• Hindari kalimat yang ambigu atau memiliki makna ganda.

3. Kaidah Bahasa Indonesia:

• Ikuti aturan ejaan (EYD) dan tata bahasa yang berlaku.

• Perhatikan penggunaan tanda baca yang tepat.

• Lakukan penekanan pada ide pokok kalimat.

4. Variasi struktur kalimat:

• Gunakan variasi dalam struktur kalimat untuk menghindari kesan monoton.

• Misalnya, gunakan kalimat aktif, pasif, atau kalimat majemuk sesuai kebutuhan.

5. Kesatuan dan kejelasan :

• Pastikan kalimat memiliki kesatuan, yaitu adanya hubungan yang jelas antara subjek dan predikat.

• Kalimat harus mudah dipahami dan tidak menimbulkan kesalahpahaman.

Contoh kalimat efektif:

• Salah : “Karena tidak ada listrik, maka kegiatan rapat dibatalkan.”

• Benar : “Karena tidak ada listrik, kegiatan rapat dibatalkan.” (kata “maka” bisa dihilangkan).

• Salah : “Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menerima hadiah.” (makna ganda)

• Benar : “Mahasiswa terkenal itu menerima hadiah.” Atau “Mahasiswa dari perguruan tinggi terkenal itu menerima hadiah.” (makna lebih jelas).

DAFTAR PUSTAKA 

Zulfikar, Fahri.

Kalimat: Pengertian, Unsur, dan Jenis-jenisnya.Jakarta.(2022, November 30).https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6434311/kalimat-pengertian-unsur-dan-jenis-jenisnya

Apriyandi, Pandy.Pola Kalimat Bahasa Indonesia dan 8 Contoh Penggunaannya.(2025, April 12).https://www.impactly.id/blog/pola-kalimat-bahasa-indonesia/

Bahasa Indonesia/Kalimat Tunggal.(2018, Desember 2).https://id.wikibooks.org/wiki/Bahasa_Indonesia/Kalimat_Tunggal\

Bajau, Erni. Mengeksplorasi Kalimat. Jakarta : Yayasan Same Bajau Indonesia (Bajau Foundation)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *