Dosen Pengampu:Erni Bajau
Jurusan D3 Asuransi
Siti Zulaiha
Naila Zahrah Sabita
A.Pengertian Paragraf
Paragraf adalah satu kesatuan pikiran dalam bentuk kumpulan kalimat yang saling berkaitan, yang membentuk satu ide pokok atau gagasan utama. Paragraf biasanya dimulai dengan kalimat utama (kalimat topik) yang diikuti oleh kalimat-kalimat penjelas. Tujuan paragraf adalah untuk mengembangkan satu gagasan secara jelas dan teratur dalam sebuah tulisan.
B.Jenis jenis Paragraf . Berikut adalah beberapa jenis paragraf yang umum:
1. Paragraf Narasi
Berisi cerita atau peristiwa yang disampaikan secara kronologis. Biasanya digunakan dalam karya fiksi atau kisah nyata.
Contoh:
Andi berlari ke lapangan dengan semangat. Hari itu, timnya bermain di final. Peluit ditiup, dan bola mulai digiringnya menuju gawang lawan.
2. Paragraf Deskripsi
Menggambarkan suatu objek, tempat, atau suasana secara rinci sehingga pembaca dapat membayangkannya.
Contoh:
Taman itu penuh bunga warna-warni. Mawar merah dan kuning tumbuh berdampingan, harum semerbak memenuhi udara. Rumputnya hijau segar, rapi, dan terasa lembut saat diinjak.
3. Paragraf Eksposisi
Bertujuan menjelaskan atau memaparkan informasi, fakta, atau proses secara objektif.
Contoh:
Pemanasan global terjadi karena peningkatan gas rumah kaca di atmosfer. Gas ini memerangkap panas, sehingga suhu bumi terus naik.
4. Paragraf Argumentasi
Mengandung pendapat atau argumen penulis yang didukung alasan dan bukti untuk meyakinkan pembaca.
Contoh:
Belajar rutin setiap hari lebih efektif daripada belajar mendadak. Dengan belajar teratur, materi lebih mudah dipahami dan diingat. Sebaliknya, belajar mendadak sering membuat stres dan hasilnya kurang maksimal.
5. Paragraf Persuasi
Bertujuan membujuk pembaca agar setuju atau melakukan sesuatu sesuai dengan kehendak penulis.
Contoh:
Mari kita kurangi penggunaan plastik sekali pakai. Plastik sulit terurai dan mencemari lingkungan. Gunakan tas belanja kain agar bumi tetap bersih dan sehat.
C.Syarat-syarat pengembangan paragraf agar menjadi baik dan padu antara lain:
1. Kesatuan (Unity)
Setiap kalimat dalam paragraf harus mendukung satu gagasan utama (ide pokok). Tidak boleh ada kalimat yang menyimpang dari topik.
2. Kepaduan (Coherence)
Kalimat-kalimat tersusun secara logis dan mengalir dengan baik, menggunakan kata sambung (konjungsi) atau transisi yang tepat agar paragraf mudah dipahami.
3. Kelengkapan (Completeness)
Paragraf harus memiliki kalimat utama dan kalimat penjelas yang cukup untuk mendukung gagasan utama tersebut.
4. Pengembangan yang logis dan sistematis
Paragraf dikembangkan dengan pola tertentu seperti kronologis, sebab-akibat, contoh, atau perbandingan.
D.Jenis paragraf berdasarkan cara pengembangannya ada beberapa, antara lain:
1. Paragraf Naratif (Narasi)
Mengisahkan suatu peristiwa atau kejadian secara kronologis (berurutan waktu).
Contoh: cerita pengalaman, biografi, cerita fiksi.
2. Paragraf Deskriptif (Deskripsi)
Menggambarkan suatu objek, tempat, atau suasana dengan rincian agar pembaca seolah-olah bisa melihat atau merasakannya.
Contoh: deskripsi tentang pemandangan alam.
3. Paragraf Ekspositori (Eksposisi)
Menjelaskan suatu informasi atau pengetahuan dengan jelas dan lugas.
Contoh: penjelasan tentang proses terjadinya hujan.
4. Paragraf Argumentatif (Argumentasi)
Berisi pendapat penulis disertai alasan dan bukti untuk meyakinkan pembaca.
Contoh: opini tentang pentingnya pendidikan karakter.
5. Paragraf Persuasif (Persuasi)
Bertujuan membujuk pembaca agar setuju atau melakukan sesuatu sesuai kehendak penulis.
Contoh: ajakan untuk hidup sehat atau menjaga lingkungan.
E.Jenis Paragraf Berdasarkan Pola
1. Pola Umum ke Khusus (Deduktif)
Kalimat utama di awal paragraf, diikuti oleh kalimat penjelas.
Contoh: “Menjaga kebersihan lingkungan sangat penting. Sampah yang menumpuk dapat menjadi sarang penyakit…”
2. Pola Khusus ke Umum (Induktif)
Kalimat penjelas di awal, kesimpulan atau kalimat utama di akhir paragraf.
Contoh: “Udara terasa pengap, banyak sampah berserakan, dan selokan tersumbat. Lingkungan seperti ini menunjukkan kurangnya kesadaran akan kebersihan.”
3. Pola Campuran (Deduktif-Induktif)
Kalimat utama di awal dan ditegaskan kembali di akhir setelah penjelasan.
4. Pola Sebab-Akibat atau Akibat-Sebab
Paragraf dikembangkan berdasarkan hubungan sebab dan akibat.
Contoh: “Banjir terjadi karena saluran air tersumbat dan kurangnya resapan air.”
5. Pola Kronologis (Urutan Waktu)
Menyajikan peristiwa atau proses secara berurutan menurut waktu.
Contoh: cerita pengalaman, proses pembuatan sesuatu.
6. Pola Perbandingan dan Pertentangan
Membandingkan dua hal atau menunjukkan perbedaan.
Contoh: “Berbeda dengan desa, kota memiliki fasilitas yang lebih lengkap.”
F.Jenis pengembangan paragraf berdasarkan teknik pengembangan
1. Teknik Contoh (Illustration)
Mengembangkan paragraf dengan memberikan contoh-contoh konkret untuk memperkuat ide pokok.
Contoh: “Banyak siswa berprestasi meski berasal dari keluarga sederhana. Misalnya, Ani, anak tukang becak, berhasil meraih beasiswa ke luar negeri.”
2. Teknik Perbandingan dan Pertentangan (Comparison and Contrast)
Mengembangkan paragraf dengan menunjukkan persamaan atau perbedaan antara dua hal.
Contoh: “Berbeda dengan televisi, radio hanya menyajikan informasi melalui suara.”
3. Teknik Sebab dan Akibat (Cause and Effect)
Menjelaskan suatu peristiwa dari segi penyebabnya atau akibatnya.
Contoh: “Kemacetan di kota besar terjadi karena pertumbuhan kendaraan tidak diimbangi dengan pelebaran jalan.”
4. Teknik Proses (Process Analysis)
Menjelaskan langkah-langkah atau urutan suatu proses.
Contoh: “Untuk membuat kue bolu, pertama-tama siapkan bahan seperti tepung, telur, dan gula…”
5. Teknik Klasifikasi atau Penggolongan (Classification)
Mengembangkan paragraf dengan mengelompokkan hal-hal ke dalam kategori tertentu.
Contoh: “Buku dapat dibagi menjadi beberapa jenis, seperti buku fiksi, buku nonfiksi, dan buku referensi.”
6. Teknik Definisi (Definition)
Menjelaskan suatu konsep atau istilah secara rinci.
Contoh: “Globalisasi adalah proses masuknya pengaruh budaya, ekonomi, dan teknologi dari satu negara ke negara lain.”
G.Jenis pengembangan paragraf berdasarkan teknik isi
1. Teknik Deskripsi
Menggambarkan suatu objek, tempat, atau keadaan dengan detail agar pembaca dapat membayangkan atau merasakannya.
Contoh: “Pantai ini memiliki pasir putih yang lembut, air laut yang jernih, dan ombak yang tenang, menjadikannya tempat yang sempurna untuk bersantai.”
2. Teknik Contoh
Menggunakan contoh konkret untuk memperjelas atau mendukung ide pokok.
Contoh: “Banyak orang yang sukses meskipun berasal dari latar belakang yang sederhana. Misalnya, Bill Gates yang tumbuh di keluarga biasa namun kini menjadi salah satu orang terkaya di dunia.”
3. Teknik Statistik atau Data
Menggunakan angka atau data untuk mendukung argumen atau penjelasan dalam paragraf.
Contoh: “Survei terbaru menunjukkan bahwa 70% remaja lebih suka berbelanja online dibandingkan langsung ke toko.”
4. Teknik Analogi
Menggunakan perbandingan atau analogi untuk mempermudah pemahaman.
Contoh: “Memasak adalah seperti menyusun puzzle; setiap bahan memiliki tempatnya sendiri dan harus digabungkan dengan cara yang tepat untuk menghasilkan hasil yang sempurna.”
5. Teknik Narasi
Menggunakan cerita atau pengalaman pribadi untuk mengembangkan paragraf.
Contoh: “Pada suatu pagi, saya terjebak macet di jalan raya. Waktu yang seharusnya digunakan untuk bekerja terbuang sia-sia hanya karena kurangnya perencanaan dalam sistem transportasi kota.”
6. Teknik Definisi
Menjelaskan atau mendefinisikan suatu istilah atau konsep agar lebih mudah dipahami.
Contoh: “Demokrasi adalah sistem pemerintahan di mana keputusan diambil berdasarkan suara mayoritas warga negara yang terlibat dalam pemilihan umum.”
7. Teknik Perbandingan dan Kontras
Menunjukkan perbedaan atau persamaan antara dua hal untuk menyoroti perbandingan.
Contoh: “Sementara smartphone dapat digunakan untuk berbagai aplikasi, komputer masih lebih unggul dalam hal penyimpanan data dan pengolahan informasi yang lebih besar.”
8. Teknik Sebab dan Akibat
Mengembangkan ide dengan menjelaskan hubungan sebab-akibat antara dua peristiwa atau situasi.
Contoh: “Karena cuaca yang sangat panas, banyak tanaman di kebun yang mulai layu dan mengering.”
H.Jenis pengembangan paragraf berdasarkan teknik metode:
1. Metode Deduktif
Paragraf dimulai dengan gagasan utama di awal, kemudian diikuti oleh kalimat-kalimat penjelas atau pendukung.
Contoh:
“Pendidikan karakter sangat penting bagi generasi muda. Melalui pendidikan ini, siswa diajarkan nilai kejujuran, tanggung jawab, dan disiplin.”
2. Metode Induktif
Paragraf diawali dengan kalimat-kalimat penjelas atau contoh, dan diakhiri dengan gagasan utama sebagai kesimpulan.
Contoh:
“Banyak remaja terjerat narkoba, angka kriminalitas meningkat, dan moral generasi muda menurun. Semua ini menunjukkan bahwa krisis moral sedang melanda bangsa kita.”
3. Metode Campuran (Deduktif-Induktif)
Paragraf dimulai dengan gagasan utama, dilanjutkan penjelasan, dan diakhiri dengan penegasan kembali ide pokok.
Contoh:
“Kedisiplinan adalah kunci kesuksesan. Seseorang yang disiplin akan menghargai waktu, bertanggung jawab, dan konsisten dalam bertindak. Maka, tidak heran jika kedisiplinan membawa seseorang mencapai tujuannya.”
4. Metode Ineratif (Pengulangan Gagasan Pokok)
Gagasan utama diulang beberapa kali dalam paragraf dengan variasi kata, untuk penegasan atau penekanan makna.
Contoh:
“Kebersihan lingkungan harus dijaga. Ya, menjaga kebersihan adalah tanggung jawab kita semua. Dengan menjaga kebersihan, kita turut menciptakan lingkungan sehat dan nyaman.”
5. Metode Klimaks-Antiklimaks
Klimaks: disusun dari gagasan biasa ke yang paling penting/menguat.
Antiklimaks: dimulai dari gagasan kuat ke yang paling ringan atau biasa.
Contoh Klimaks: “Anak-anak membutuhkan perhatian, kasih sayang, pendidikan yang baik, dan yang terpenting—teladan dari orang tua.”
Contoh Antiklimaks: “Untuk menjadi sukses, seseorang harus memiliki visi yang besar, kerja keras, konsistensi, dan juga cukup tidur.”
Kesimpulan
Paragraf adalah satuan pikiran dalam tulisan yang terdiri atas kalimat-kalimat yang saling berkaitan dan mengembangkan satu gagasan utama. Paragraf memiliki struktur dasar berupa kalimat utama dan kalimat penjelas. Pengembangannya harus memenuhi syarat kesatuan, kepaduan, kelengkapan, dan disusun secara logis dan sistematis.
Paragraf dibedakan dalam berbagai jenis, yaitu:
Berdasarkan bentuk: narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.
Berdasarkan pola pengembangan: deduktif, induktif, campuran, sebab-akibat, kronologis, dan perbandingan.
Berdasarkan teknik pengembangan: contoh, perbandingan, sebab-akibat, proses, klasifikasi, definisi, dan lain-lain.
Berdasarkan metode penyampaian: deduktif, induktif, campuran, ineratif, klimaks, dan antiklimaks.
Dengan memahami jenis dan teknik pengembangan paragraf, penulis dapat menyusun tulisan yang jelas, terstruktur, dan efektif dalam menyampaikan pesan kepada pembaca.
Daftar Pustaka:
Erni S.Pd..,M.Hum.Bahasa Indonesia Perguruan Tinggi.
Husnul Abdi, Editor: Nanang Fahrudin. Published: 17/4/2021)




